Opini

Jelajahi Dunia, Taklukkan Ilmu: Peran Study Tour Akademis di Era Kurikulum Merdeka

Probo Pribadi S.M, S.H, M.H
1623
×

Jelajahi Dunia, Taklukkan Ilmu: Peran Study Tour Akademis di Era Kurikulum Merdeka

Sebarkan artikel ini
Pelaksanaan Study Tour secara akademis dan kaitannya dengan Kurikulum Merdeka di Sekolah
Ilustrasi Gambar oleh Redaksi / Sumber: DALLE

Literasi HukumArtikel ini membahas pentingnya pelaksanaan Study Tour sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka di Sekolah, manfaatnya bagi siswa, serta hubungan antara kegiatan ini dengan peningkatan pemahaman, keterampilan, dan karakter siswa dalam konteks pendidikan yang lebih luas.

Pendahuluan

Salah satu komponen penting dari Kurikulum Merdeka di Sekolah adalah pelaksanaan Study Tour. Secara akademis, Study Tour merupakan kegiatan kunjungan atau perjalanan belajar yang dilakukan oleh siswa dengan tujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman mereka di luar kelas. Dalam konteks Kurikulum Merdeka di Sekolah, Study Tour adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu siswa memperluas wawasan dan keterampilan mereka. Study Tour adalah kegiatan di luar ruangan kelas yang memungkinkan siswa mempelajari proses suatu hal secara langsung. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa serta membantu mereka memahami konsep yang diajarkan di kelas dengan cara yang lebih menyenangkan dan praktis.

Studi tour sekolah adalah kegiatan perjalanan wisata yang dilakukan oleh siswa dan pendidik sebagai bagian dari program pendidikan. Tujuan dari studi tour adalah untuk memberikan siswa pengalaman belajar yang lebih mendalam di luar lingkungan sekolah dan memperluas wawasan mereka tentang berbagai aspek kehidupan, seperti alam, sejarah, budaya, dan sebagainya. Studi tour juga dapat membantu siswa belajar berpikir kritis dan keterampilan sosial. Siswa dapat belajar tentang peristiwa penting dalam sejarah atau budaya yang mereka minati dengan mengunjungi museum atau situs bersejarah. Mereka juga dapat berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di tempat tersebut dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang topik yang sedang mereka pelajari. Kunjungan tour juga dapat membantu siswa belajar keterampilan sosial.

Pelaksanaan Study Tour secara akademis

Studi Tour bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran di kelas dengan memberikan pengalaman langsung dan interaktif kepada siswa yang melengkapi program pendidikan reguler mereka. Dengan mengekspos siswa pada berbagai budaya, tempat bersejarah, dan pemandangan alam, Studi Tour ini meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai subjek dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis. Studi Tour dapat dilakukan oleh sekolah sekali setahun atau setiap beberapa tahun. Kunjungan ini biasanya melibatkan kunjungan ke lokasi pembelajaran yang berharga, seperti museum, tempat bersejarah, atau situs budaya lokal. Selain itu, studi tour juga dapat dilakukan secara virtual, di mana siswa dapat mengikuti kunjungan secara online menggunakan perangkat digital mereka.

Dalam konteks akademis, study tour memiliki beberapa hubungan penting, yakni:[1]

  1. Peningkatan pemahaman: Study tour memungkinkan siswa untuk melihat dan mengalami langsung apa yang mereka pelajari di kelas. Dengan melihat obyek-obyek pembelajaran secara langsung, siswa dapat memahami konsep dengan lebih baik dan mendapatkan informasi secara faktual.
  2. Pengayaan pengetahuan: Study tour memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar di luar lingkungan kelas dan mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai pembelajaran, seperti museum atau tempat bersejarah. Hal ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru kepada siswa.
  3. Pengembangan keterampilan: Selain pengetahuan, study tour juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan lain, seperti keterampilan observasi, analisis, dan komunikasi. Mereka dapat belajar melalui pengalaman langsung dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka.
  4. Pengenalan pada dunia nyata: Study tour memungkinkan siswa untuk melihat bagaimana konsep-konsep yang dipelajari di kelas diterapkan dalam kehidupan nyata. Mereka dapat melihat bagaimana suatu proses berlangsung dan mengamati dampaknya secara langsung.
  5. Pengembangan karakter: Study tour juga dapat berkontribusi pada pengembangan karakter siswa. Melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan lingkungan sekitar, siswa dapat mengembangkan sikap seperti rasa ingin tahu, keterbukaan, dan rasa tanggung jawab.

Study tour memiliki manfaat yang signifikan bagi akademik. Berikut adalah beberapa manfaat study tour secara akademik, antara lain:[2]

  1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan: Study tour memberikan kesempatan kepada akademisi untuk belajar secara langsung di luar ruangan kelas. Dengan mengunjungi obyek penelitian dan melakukan pengamatan langsung, akademisi dapat lebih memahami karakteristik dan hal-hal terkait dengan obyek tersebut.
  2. Memperkuat materi pelajaran: Study tour dapat membantu akademisi dalam memperkuat materi pelajaran yang telah dipelajari di dalam kelas. Dengan melihat dan mengalami langsung informasi yang telah dipelajari, akademisi dapat memvisualisasikan dan mendiskusikan informasi tersebut dengan lebih baik.
  3. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan: Study tour merupakan perjalanan untuk mempelajari hal-hal baru dan menambah wawasan. Dengan mengunjungi tempat-tempat baru dan berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda, akademisi dapat memperluas pengetahuan mereka tentang budaya, sejarah, dan tradisi.
  4. Mengembangkan toleransi dan pemahaman: Study tour memberikan kesempatan kepada akademisi untuk berinteraksi dengan penduduk setempat dan mengenal kebiasaan budaya yang unik. Hal ini dapat membantu akademisi dalam mengembangkan toleransi, pemahaman, dan penghargaan terhadap perbedaan budaya.
  5. Meningkatkan kepekaan sosial dan kewarganegaraan: Study tour memberikan kesempatan kepada akademisi untuk berempati, bersolidaritas, atau berkontribusi terhadap lingkungan atau masyarakat yang dikunjungi. Hal ini dapat meningkatkan kepekaan sosial dan kewarganegaraan akademisi.
  6. Menambah pengalaman dan keterampilan: Study tour memberikan pengalaman baru bagi akademisi. Mereka dapat belajar menggunakan alat transportasi, mengorganisir perjalanan, dan menghadapi tantangan yang mungkin timbul selama perjalanan.
  7. Membangun hubungan dan kerjasama: Study tour juga dapat mempererat hubungan dan kerjasama antara akademisi. Dalam perjalanan ini, mereka dapat saling berinteraksi, berbagi pengalaman, dan memperkuat kebersamaan dengan teman satu sekolah.

Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi hal paling berharga yang didapat dari study tour, antara lain:[3]

  1. Pengalaman belajar yang berbeda dan mendalam: Study tour memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan mendalam kepada peserta. Mereka dapat memperoleh pengalaman budaya yang berharga dengan menghadirkan peserta pada lingkungan budaya yang berbeda. Peserta dapat belajar tentang tradisi, adat istiadat, makanan, seni, dan kehidupan sehari-hari masyarakat di tempat yang dikunjungi.
  2. Pengalaman langsung dan mengaitkan teori dengan praktik: Study tour memberikan kesempatan kepada peserta untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap materi pelajaran melalui pengalaman langsung. Mereka dapat mengaitkan teori dengan praktik di lapangan, sehingga dapat memperluas wawasan mereka melalui eksplorasi ke tempat-tempat terkait.
  3. Meningkatkan kemandirian: Peserta study tour akan menjadi lebih mandiri karena mereka harus mengatur waktu untuk bangun tidur, mandi, sarapan, dan siap-siap untuk berangkat ke tempat wisata tujuan. Hal ini akan mengajarkan mereka untuk mengatur diri sendiri dan bertanggung jawab atas kegiatan sehari-hari mereka selama study tour.
  4. Menggali ilmu tambahan: Study tour memberikan kesempatan kepada peserta untuk menggali ilmu tambahan yang tidak didapat lewat pelajaran di dalam kelas. Mereka dapat memperoleh pengetahuan baru dan melihat hal-hal baru yang belum pernah mereka temukan sebelumnya.
  5. Membangun hubungan sosial: Study tour juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk berkenalan dengan orang-orang baru dan membangun hubungan sosial. Mereka dapat berinteraksi dengan teman sekelas atau peserta study tour lainnya, sehingga dapat memperluas jaringan sosial mereka.

Kurikulum Merdeka di Sekolah

Kurikulum Merdeka memiliki pembelajaran intrakurikuler yang beragam, sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mempelajari konsep dan menguatkan keterampilan. Guru dapat memilih berbagai perangkat ajar untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan belajar dan minat siswa.[4]

Sebagai bagian dari paradigma baru pembelajaran, Kurikulum Merdeka telah diterapkan di hampir 2500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Kurikulum ini diterapkan di TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA & SMALB, dan SMK kelas X. Kemendikbudristek akan menyediakan literatur tentang ide Kurikulum Merdeka untuk kepala sekolah. Sekolah-sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka telah menunjukkan hasil yang positif. Mereka maju empat sampai lima bulan lebih jauh dibandingkan sekolah lain yang masih menggunakan kurikulum 2013 sebelumnya.

Kurikulum Merdeka memiliki beberapa keunggulan, antara lain:[5]

  1. Lebih sederhana dan mendalam: Kurikulum ini dirancang agar lebih sederhana namun tetap mendalam dalam materi pembelajarannya.
  2. Lebih merdeka: Guru memiliki keleluasaan untuk memilih perangkat ajar dan menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
  3. Lebih relevan dan interaktif: Kurikulum ini dirancang agar lebih relevan dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik serta lebih interaktif dalam proses pembelajarannya.

Penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah dan madrasah diatur oleh peraturan atau surat keputusan. Sekolah-sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka memiliki opsi untuk memilih antara Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013, tergantung pada kesiapan dan kebutuhan sekolah tersebut. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten belajar akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Berikut adalah beberapa informasi mengenai pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah, antara lain:[6]

  1. Implementasi: Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan di hampir 2500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma baru. Kurikulum ini diterapkan mulai dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA & SMALB, dan SMK kelas X.
  2. Keleluasaan guru: Guru memiliki keleluasaan dalam memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
  3. Projek pencapaian profil pelajar pancasila: Projek ini dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
  4. Pengorganisasian pembelajaran: Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka, pengorganisasian pembelajaran perlu diperbarui. Salah satu caranya adalah dengan mengatur pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan satuan pendidikan.
  5. Asesmen: Asesmen diagnostik dapat dilakukan sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya. Selain itu, asesmen formatif dan sumatif juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.
  6. Kebebasan sekolah: Sekolah diberikan kebebasan untuk menentukan bentuk penilaian, seperti portofolio, karya tulis, atau bentuk penugasan lainnya. Selain itu, sekolah juga dapat menyederhanakan rencana pelaksanaan pembelajaran agar lebih fokus pada kegiatan belajar dan peningkatan kompetensi.
  7. Transisi PAUD ke SD: Kurikulum Merdeka juga mencakup langkah-langkah untuk mewujudkan proses transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan dan efektif.

Hubungan Pelaksanaan Study Tour secara Akademis dengan Kurikulum Merdeka di Sekolah

Kurikulum Merdeka, sebuah kebijakan pendidikan yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia, memiliki hubungan dengan pelaksanaan study tour di sekolah. Kurikulum ini bertujuan untuk memberi sekolah kebebasan untuk membuat dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan satuan pendidikan dan peserta didik. Dalam kurikulum, sekolah diberikan wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

Namun, perlu diperhatikan bahwa study tour harus dilakukan dengan memperhatikan aturan dan peraturan yang berlaku. Misalnya, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang memperketat izin untuk study tour di sekolah. Salah satu poin dari SE tersebut adalah bahwa study tour tidak boleh dilakukan di luar kota dan hanya dapat dilakukan oleh sekolah yang telah merencanakan dan menandatangani kontrak kerja sama study tour di luar Provinsi Jawa Barat.

Hubungan pelaksanaan study tour secara akademis dengan Kurikulum Merdeka di sekolah, dikaitkan dengan teori mengenai perilaku perkembangan anak berfokus pada pengaruh interaksi lingkungan terhadap perilaku anak tersebut yang dikemukakan oleh John B. Watson, Ivan Pavlov, dan B. F. Skinner dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku anak dipengaruhi oleh interaksi dengan lingkungan eksternal. Menurut teori ini, perilaku dapat dipelajari melalui pengamatan dan pengalaman langsung dengan lingkungan sekitar.

Dalam konteks pelaksanaan study tour secara akademis, interaksi anak dengan lingkungan baru dan pengalaman langsung yang diperoleh selama study tour dapat mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, study tour dapat menjadi salah satu metode pembelajaran yang mendukung pendekatan yang berfokus pada kemampuan siswa. Kurikulum Merdeka menawarkan kelenturan bagi sekolah dan guru dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan kekhususan dan lokalitas masing-masing. Dengan memanfaatkan study tour sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka, sekolah dan guru dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan kontekstual kepada siswa, yang dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi mereka dalam belajar.

Dalam Kurikulum Merdeka, guru dan satuan pendidikan memiliki fleksibilitas untuk memilih berbagai perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat siswa. Dengan study tour, guru memiliki fleksibilitas untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa.

Kesimpulan

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh sekolah adalah study tour, di mana siswa diajak mengunjungi berbagai tempat seperti museum, galeri seni, bisnis, pemerintahan, situs bersejarah, atau tempat alam. Study tour dirancang untuk memberi peserta kesempatan untuk melihat langsung hal-hal atau fenomena yang mereka pelajari sebelumnya melalui buku teks atau presentasi di kelas. Kurikulum Merdeka memiliki pembelajaran intrakurikuler yang beragam, sehingga siswa memiliki cukup waktu untuk mempelajari konsep dan menguatkan kemampuan mereka. Kurikulum Merdeka memberikan guru kebebasan untuk memilih berbagai metode pembelajaran untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan minat siswa. Di sekolah, perjalanan studi dapat dimasukkan ke dalam kurikulum bebas. Sekolah dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan mendalam kepada siswa melalui study tour.

Study tour memberi siswa kesempatan untuk melihat langsung hal-hal atau fenomena yang mereka pelajari sebelumnya melalui buku teks atau presentasi di kelas. Hal ini sesuai dengan gagasan Kurikulum Merdeka, yang memberikan pendidik kesempatan untuk menyediakan pembelajaran berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar siswa.

Namun, perlu diingat bahwa Kurikulum Merdeka bukanlah kurikulum yang harus diterapkan di semua lembaga pendidikan. Pada tahun 2024, Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional. Study tour adalah salah satu bentuk pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka untuk memenuhi kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Dengan mengadakan study tour, sekolah dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan mendalam kepada peserta didik. Prinsip Kurikulum Merdeka memberikan pendidik kesempatan untuk menyediakan pembelajaran berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik.

Referensi

[1]Wisata Sekolah, Pentingnya Study Tour untuk Siswa, Apa Saja Ya?, https://wisatasekolah.com/pentingnya-study-tour-untuk-siswa-apa-saja-ya/, Diakses di Pematang Siantar 14 Mei 2024 Jam 15.21

[2]Kumparan, Manfaat Studi Tour Yang Bisa Didapatkan Siswa, https://kumparan.com/ragam-info/3-manfaat-study-tour-yang-bisa-didapatkan-siswa-20wDE8kcfsx, diakses di Pematang Siantar 14 Mei 2024, Jam 15.45

[3]Tour Medan, Tujuan dan Pengertian dari Study Tour, https://tourmedan.com/tujuan-dan-pengertian-dari-study-tour/, diakses di Pematang Siantar 14 Mei 2024 Jam 15.50

[4]Ditpsdkemdikbud, Kurikulum Merdeka, https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka, diakses di Pematang Siantar 14 Mei 2024 Jam 16.00

[5]Niken Dwi Sitoningrum, Kurikulum Merdeka Belajar: Pengertian, Tujuan, Karakteristik, hingga Keunggulannya ,https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6823183/kurikulum-merdeka-belajar-pengertian-tujuan-karakteristik-hingga-keunggulannya, diakses di Pematang Siantar 14 Mei 2024 Jam 16.10

[6]Gerakan Dairi Merdeka Belajar, Implementasi Kurikulum Merdeka, https://merdekabelajar.dairikab.go.id/tentang-kurikurum-merdeka-dan-platform-merdeka-mengajar/ diakses di Pematang Siantar 14 Mei 2024 Jam 16.30

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.