Judul Artikel Jurnal | Otokratik Perubahan Konstitusi: Perbandingan di Hungaria dan Risiko Perubahan Formal Undang-Undang Dasar |
Penulis | Idul Rishan |
Penerbit | Jurnal Konstitusi Edisi Vol 22 No. 1 Tahun 2025 |
Abstrak | Tren legislasi otokratik dewasa ini mengalami diversifikasi pada level perubahan konstitusi. Perubahan konstitusi yang dahulunya dipahami sebagai instrumen negara-negara demokratis untuk menjunjung tinggi perlindungan hak asasi manusia, kini digunakan untuk melegitimasi kebijakan anti demokrasi. Hungaria salah satu contoh praktik sempurna perubahan konstitusi otokratik. Studi ini bertujuan untuk memperoleh tiga hal, pertama, untuk mengasesmen otokratik perubahan konstitusi yang terjadi di Hungaria. Kedua, risiko yang dapat ditimbulkan dari mekanisme perubahan formal UUD dan ketiga, menyediakan alternatif konsep yang bisa digunakan untuk mencegah risiko terhadap praktik perubahan formal UUD. Penelitian ini merupakan jenis penelitian legal doktriner. Hasil studi menyimpulkan tiga hal, pertama otokratik perubahan konstitusi terjadi akibat lemahnya peran oposisi, minimnya pembatasan terhadap elit atau aktor perubahan konstitusi dan syarat-syarat perubahan yang hanya ditentukan berdasarkan pertimbangan kuantitatif. Kedua, pelajaran dari Hungaria pada akhirnya memperlihatkan kondisi yang hampir sama dengan perkembangan di Indonesia. Ketiga, studi ini menawarkan beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk mencegah risiko perubahan formal dengan membentuk komisi konstitusi, pembentukan interim konstitusi atau klausul norma berjenjang. |
Podcast Ulasan Artikel: Otokratik Perubahan Konstitusi: Perbandingan di Hungaria dan Risiko Perubahan Formal Undang-Undang Dasar
